Aku salah apa sih ? Pacaran tidak pernah, sekalinya pacaran kok banyak sekali problematika nya ? 1 bulan yang lalu aku punya pacar. Iya kalian benar, itu adalah pertama kalinya aku berpacaran. Sebut saja Angga, dia pacar pertama aku. Bisa dibilang awalnya aku tidak ada perasaan apapun terhadap Angga. Tapi untuk kesekian kalinya akupun luluh melihat segala usahanya dan pintu hatiku pun mulai tergoyahkan. Aku mulai menumbuhkan perasaan sayang. Angga adalah sesosok pria yang baik dan selalu mengerti tentang aku dan segala kondisiku. Mungkin ini yang kulihat selama berpacaran, dia semakin "SEMPURNA" di mataku. Aku tak pernah menutupi apapun darinya. Namun 6 bulan kemudian dia berubah. Sosok yang sempurna di mataku itu mulai pudar. Segalanya berubah dalam sekejap. Meskipun aku sudah berusaha mengalah dan memperbaiki segalanya. Akhirnya hubungan kami mulai rumit. Bertengkar dan adu jempol via whatsapp sudah menjadi sarapan pagi dan makan malamku. Dan pada saat itu, seperti semut yang melihat gula. Banyak pria lain yang mencoba mendekatiku, tapi sesakit apapun hubungan yang kujalani. aku tetap menjaga dan menghargai perasaan Angga. Tapi lama kelamaan ada hal yang mengganjal di hatiku. Beberapa pria yang mendekatiku membawakan berita miring tentang Angga sampai akhirnya aku memutuskan untuk mengakhiri hubunganku dengan Angga. Tak selang lama sekitar 1 tahun sejak kita saling kenal, dia menghubungiku. Angga berkata kalau dia masih sayang, kangen, bahkan mengajak ku jalan tapi tanpa kepastian kejelasan hubungan kita yang sekarang. Dia ada tapi serasa tidak ada. Sekarang aku memulai lembaran baru. Aku menjalin hubungan dengan teman baiknya. Tapi saat kita berkumpul bersama, ada tatapan kebencian yang sering aku rasakan. Terlihat dari nyala mata nya yang bersinar terang. Itu bukan tatapan kecewa ataupun sedih, lebih mengarah ke kebencian. Aku harus bagaimana ? Salahkah aku ? Bukankah dia yang tidak memastikan hubungan kita ? Aku ini seperti korban, apa salah jika ternyata jodohku adalah teman baik Angga ? Aku jadi bimbang melihat Angga yang selalu menatapku secara aneh seperti itu.